Gaharu Komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu
Tanaman penghasil gaharu secara alami tumbuh di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Beberapa nama diberikan pada gaharu, seperti agarwood, aloeswood, gaharu (Indonesia), ood, oudh, oodh (Arab), chenxiang (China), pau d’aquila (Portugis), bois d’aigle (Perancis), dan adlerholz (Jerman). Aquilaria merupakan tanaman penghasil gaharu yang saat ini menjadi jenis yang dilindungi di banyak negara dan eksploitasi gaharu dari hutan alam dianggap sebagai kegiatan illegal.
No. | Jenis Tanaman | Penyebaran |
1. | Aquilaria hirta Ridl. | Terdapat di Semenanjung Malaya, Sumatera dan Bangka |
2. | A. crassna Pierr ex H. Lee | Tersebar di Indo-China dan Thailand |
3. | A. malaccensis Lamk. | Banyak tersebar di India, Burma, Malaysia, Jawa Barat, Kalimantan dan Philipina |
4. | A. beccariana van Tiegh. | Banyak tersebar di Malaysia, Sumatera dan Kalimantan |
5. | Wikstroemia tenuiramis Miq. | Banyak tersebar di Malaysia dan Kalimantan |
6. | W. Polyantha Merr. | Banyak dijumpai di Malaysia, Jawa Barat dan Kalimantan |
7. | Enkleia malaccensis Griff. | Dapat ditemukan di India, Burma, Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan dan Philipina |
8. | Gonystylus bancanus Griff (Miq.) Kurz., G. Macropyllus (Miq.) Airy Show., Aetoxylon sympetalum (Steen & Domke) Airy Show, Girinops verstegii | Lombok, Malaya, Sumbawa, NTT, Sulawesi dan Irian |
Gaharu memiliki banyak manfaat diantaranya yaitu dapat digunakan sebagai bahan parfum, obat-obatan, kosmetik, dupa, hio dan setanggi. Manfaat gaharu sebagai obat-obatan sangat beragam antara lain: sebagai antiasmatik, antimikroba, stimulan kerja syaraf dan pencernaan. Segi etnobotani di Cina, gaharu digunakan sebagai obat sakit perut, Aphrodisiac (perangsang nafsu birahi), anodyne (penghilang rasa sakit), kanker, diare, tersedak, ginjal, tumor dan paru-paru. Eropa juga menggunakan gaharu sebagai obat kanker, sedangkan di India gaharu digunakan untuk obat tumor usus. Kasiat gaharu untuk berbagai macam obat disebabkan karena gaharu mengandung 17 macam senyawa antara lain: 3,4-dihydroxydihydroagarufuran, agaros-pirol, p-methoxybenzylacetone, aquillochin dan noroxoagarufuran.
Selain produk gubal, bagian lain dari pohon gaharu seperti daun dan buah diyakini oleh masyarakat sasak berkhasiat sebagai obat malaria. Selain itu, kulit kayu yang memiliki serat dapat dibuat talitemali atau produk kerajinan lainnya yang cukup berharga.
Permintaan terhadap gubal gaharu di dunia semakin meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk disertai dengan meningkatnya kesejahteraan hidup, perubahan gaya hidup dan didukung oleh kemajuan iptek. Bersamaan dengan itu, ekspor gaharu di Indonesia juga mengalami peningkatan yang pesat. Menurut data BPS ekspor gaharu di Indonesia dalam lima tahun terakhir meningkat rata-rata 51%. Negara tujuan ekspor gaharu antara lain Singapura, Saudi Arabia, Taiwan, Uni Emirat Arab, India, Hongkong dan Jepang.
Komentar
Posting Komentar